IUD (Intrauterine device)
2 April 2010 4 Komentar
IUD (Intrauterine device) oleh : gerhana coklat
IUD atau spiral merupakan salah satu alat kontrasepsi terpilih bagi wanita. Bentuknya berupa plastic lentur dililit kawat tembaga dan bagian bawahnya terdapat benang polyethylene yang diletakkan di dalam rahim.(intrauterine artinya di dalam uterus/rahim).
Fungsi benang adalah untuk memantau keberadaan spiral dan memastikan apakah spiral masih berada pada tempatnya atau sudah bergeser. Pengguna IUD dianjurkan untuk memeriksa keberadaan benang secara teratur. Benang yang semakin lama semakin pendek tersisa bisa jadi merupakan tanda peringatan bahwa posisi IUD telah bergeser sehingga tertanam/tertancap di rahim. Tidak adanya benang yang tersisa ketika memeriksa daerah vagina menandakan IUD telah terlempar keluar dari rahim.
Mekanisme kerja IUD adalah:
1. Mengentalkan lendir di mulut rahim
2. Menghambat gerakan sperma di rahim sehingga tidak dapat menemui sel telur di tuba fallopii (tempat terjadinya pembuahan)
3. Mencegah terjadinya penanaman sel telur apabila terlanjur dibuahi
Banyak wanita yang merasa takut menggunakan alat kontrasepsi ini (termasuk saya ) padahal IUD dirancang untuk terpasang pas di rahim, maka wanita tidak akan merasakan keberadaannya. IUD umumnya dapat memberikan perlindungan terhadap kehamilan selama 5 tahun (lebih lama dibandingkan metode suntikan).
Efek samping dari penggunaan IUD adalah:
– Resiko ectopic pregnancy (kehamilan di luar kandungan) meningkat
– Menstruasi lebih banyak, lebih lama dan atau lebih nyeri dari biasanya (kecuali jika IUD mengandung hormone)
– Meningkatkan resiko inflamasi panggul terutama dalam 3 bulan pertama
– Mengalami kram ketika menstruasi
Waktu yang dianjurkan untuk pemasangan IUD:
– Hari terakhir menstruasi atau 1 hari setelah menstruasi
Karena pada saat tersebut wanita tidak mungkin mengalami kehamilan dan ukuran leher rahim cukup lebar sehingga memudahkan pemasangan.
-Setelah melahirkan
4-6 minggu kemudian karena saat itu ukuran rahimkembali normal agar posisi IUD tidak berubah-ubah
Jika sudah tidak diinginkan kembali perlindungan dari kehamilan atau sudah waktunya IUD dapat dikeluarkan dari rahim maka kesuburan akan pulih kembali, sebagian besar wanita dapat hamil kembali dalam waktu setahun setelah dilepaskan.
Sumber : http://gerhanacoklat.wordpress.com/2010/03/30/iud-intrauterine-device/#comment-2376
thanks udah dishare ya wahyu 🙂
y mba…lo da yang menarik lagi saya share y…
Waduh…IUD sangat beresiko juga ya..??yang paling aman apa ya??
Memang semua ada risikonya. Menurutq yang paling aman y menggunakan kondom mas..soalnya tu praktis dan sekali pakai. Tentu saja pilih kualitas yang bagus agar dapat berguna secara maksimal…